Senin, 25 Maret 2013

# Tanpa judul 1

Dan terlihat sibuk dengan PC-nya, sapaan teman sekantornya terabaikan, hanya senyum yang di baginya sebagai ganti sapa balasan.
"Belum siap Dan..?" tanya Yudi yang merasa heran, tidak biasanya sang kawan telat menyelesaikan kerjaan,"Sudah...tinggal di print.." jawab Dan, masih dengan senyum yang enggan pergi. Yudi penasaran tapi rasa segan membuatnya menunda tanya, masih ada waktu, tanpa di tanyapun Dan pasti cerita padanya,"Aku duduk diluar ya...cari angin", Dan hanya mengangguk, lalu melanjutkan sibuknya, mereka berdua selalu kena jam lembur yang sama.

Dan mematikan PC-nya, lalu menarik nafas panjang, akhirnya kita ketemu lagi setelah 20 tahun, seperti apa dirimu sekarang, masihkah seperti dulu, ahh...masih ada waktu untuk mencari tau. Dan mengikuti langkah Yudi, keluar mencari angin sambil menyalakan sebatang rokok.
Yudi menatap Dan, sudah lama rasanya tidak melihat Dan sahabatnya menebar senyum seperti itu, sejak perpisahan dengan istrinya lima tahun lalu, perselingkuhan ternyata bukan hanya milik pria, di zaman yang makin aneh ini, wanita bisa melakukan apa saja, emansipasi di bidang yang salah.

"Teman sekolahku dulu waktu di banda " cerita Dan membagi kisah, Yudi menangkap kesan, itu bukan teman biasanya.
"Gak nyangka...masih bisa ketemu setelah 20 tahun, ku pikir dia sudah gak ada..." lanjutnya.
"Tsunami ?"
"Iya...padahal aku sempat ke sana di hari ke empat..."
"Mencarinya...?"
"Jadi relawan.." kata Dan, aku memang sempat mencarimu, tapi waktuku hanya dua minggu,  terasa singkat di situasi medan yang berat saat itu.
"Terus..?"
"Terus apanya? 20 tahun itu bukan waktu yang singkat Yud...semua orang berubah.." Dan tertawa,"Ayo lanjutin kerja.."ajaknya pada Yudi yang dirasanya ingin melontar tanya.
Kalau dia masih seperti dulu, dia pasti sangat tertutup, cewek misterius itu, sempat membuatku mati kutu, hanya dengan caranya memandangku, always miss you.

                    ***  

Dan, setelah 20 tahun kita ketemu lagi, seperti mimpi rasanya, apakah kita pernah dekat?..tanyamu  yang gak mungkin terjawab, karena benang merah itu tak pernah sempat terlihat, entah apa yang dipikirkanmu tentangku, tapi satu hal yang pasti, rasa itu ada padaku dan tak pernah pergi, terbungkus dengan rapi, tersimpan aman tak terganti, mungkin rasa itu hanya milikku.
Dan, aku memang membangun jarak dengan dunia, tidak berani membuka diri, karena ku tidak punya tempat untuk berbagi, teman sejati itu hanya topeng Dan, tidak ada yang namanya sahabat!...aku tidak pernah merasa punya. Sendiri itu lebih baik.

                                                                                                                 2U

Dan...membaca tulisan itu berulang-ulang, balasan pesan dari cewek misterius itu mengganggu perasaannya, dia menyukaiku dulu, kenapa aku ragu, aduhh, Dan kembali membaca tulisan itu, aku akan meneleponmu biar semuanya pasti, biar rasaku tidak lagi menjadi teka-teki yang basi.


                    ***

#inspired: DA >noroyalty









 

2 komentar:

  1. penutupnya apik mbak.
    serasa fiksi semi prosa..
    nice :0

    BalasHapus